Blog

Cara Menyusun ATP Kurikulum Merdeka dan Pengertiannya

ATP merupakan kepanjangan dari Alur Tujuan Pembelajaran dan sering dibutuhkan dalam penerapan kurikulum di sekolah termasuk Kurikulum Merdeka. Tujuan pembuatan dari ATP ini adalah untuk mendapatkan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan juga lebih logis dalam menjangkau kebutuhan pembelajarannya. 

Dengan adanya ATP ini diharapkan bisa menjadi panduan bagi siswa dan murid untuk mendapatkan capaian pembelajaran yang lebih pas dalam akhir sebuah fase. 

Apa itu ATP dalam Kurikulum Merdeka?

Poin penting yang perlu Sobat Pijar pahami dalam ATP ini adalah penyusunannya dilakukan secara kronologis sesuai dengan pembelajaran yang sudah terjadi dari waktu ke waktu. Jadi bukan yang sengaja dibuat khusus namun ditentukan juga dengan guru maupun konteks kebutuhan murid di dalam kelasnya. 

Meskipun begitu jangan salah karena pemerintah sendiri sebenarnya telah menyediakan banyak contoh untuk memudahkan guru dalam membuat ATP sebagai acuan yang lebih jelas. Dengan menggunakan acuan contoh ini guru bisa langsung mengatur atau mengganti bagian mana yang disesuaikan dengan perangkat ajarnya. 

Kamu bisa mengaksesnya di platform Merdeka Mengajar sehingga tidak perlu khawatir kalau kebingungan tentang bagaimana cara membuat yang sesuai standar seharusnya. Dengan adanya ATP ini ternyata sangat bagus dalam menunjang pembelajaran dari Kurikulum Merdeka dan juga menentukan perangkat pelajaran apa saja yang nantinya digunakan. 

Cara Menyusun Kurikulum Merdeka

Pembuatan ATP guru biasanya didukung dengan mempelajari dulu ATP yang akan dibuat barulah bisa langsung mengubah-ubah bagian dalamnya sesuai kebutuhan. Guru bisa mendapatkan pencerahan harus mulai dari mana dan bagian mana yang diisi mengingat tidak semua guru usianya masih muda jadi harus menyesuaikan. 

Setelah itu bisa dilanjutkan dengan membuat tujuan atau merumuskan tujuan dari pembelajaran seperti silabus yang fungsinya sangat lengkap. Sobat Pijar bisa langsung menggunakan acuan dari silabus ini saja biar mendapatkan asesmen secara garis besarnya. ATP disusun dengan cara satu arah dan tidak boleh bercabang. 

Adapun hal-hal yang masuk ke dalam prinsip dari ATP tersebut bisa langsung kamu cek semuanya di bawah ini!

  • ATP harus dibuat logis dari hal yang sederhana barulah menuju hal yang rumit dan harus sesuai dengan karakteristik dari mata pelajaran yang dimaksud. Nantinya guru bisa menyesuaikannya dengan pendekatan pembelajaran yang akan digunakan.
  • ATP harus disesuaikan dengan karakteristik dan juga kompetensi yang dikembangkan dalam setiap mata pelajaran. Begitu juga dengan pendidik yang memiliki kemampuan bagus dalam bidang tersebut. Pendidikan khusus juga bisa dilakukan untuk kebutuhan lintas kelas sesuai alur pendidikan yang sudah dibuat sebelumnya.
  • ATP sendiri harus disusun sesuai dengan rentang waktu satu tahun dan tidak boleh terpotong di tengah jalan.

Cara Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran

Setelah memahami penjelasan sebelumnya berikut kamu juga harus tahu bagaimana cara menyusun alur dari tujuan pembelajaran yang diinginkan. Berikut merupakan penjelasan yang bisa kamu pelajari!

  • Pendidik bisa mengidentifikasi dulu mengenai Profil Pelajar Pancasila yang mungkin erat hubungannya dengan kompetensi yang memang ingin dicapai.
  • Saat menyusun ATP, nantinya dibutuhkan adanya rumusan kalimat dari tujuan pembelajaran yang bisa didapatkan dari banyak sumber dan juga memadukan tujuan pembelajaran dari kurikulum yang lain.
  • Ketika Sobat Pijar menyusun ATP maka pendidik bisa merujuk pada kompetensi yang sebelumnya sudah tercantum dalam CP. Jadi tidak akan ada perubahan dan perbedaan yang membuat keduanya tidak berkesinambungan.

Cara Menyusun Tujuan Pembelajaran Menjadi ATP

Adapun untuk menyusun tujuan pembelajaran menjadi bentuk ATP juga tidak boleh sembarangan. Berikut merupakan urutan yang tidak boleh dibolak-balik untuk hasil yang bagus!

  1. Urutkan dulu hal-hak yang memang sifatnya masih abstrak menjadi konkret sehingga lebih mudah dan konsisten untuk dipahami. Hal ini akan memudahkan dalam melakukan proses eksekusi nantinya.
  2. Lakukan pengurutan secara deduktif yakni hal-hal yang sifatnya memang umum menjadi konten yang lebih spesifik.
  3. Urutkan dari hal-hal yang mudah dilakukan menjadi hal atau topik yang memang sulit untuk diselesaikan.
  4. Urutkan juga sesuai dengan hierarki yang akan digunakan jangan sampai kebalik.
  5. Jangan tinggalkan kebutuhan urutan secara prosedural dengan metode dan tahap yang memang lebih beraturan. Jadi satu tahap bisa diselesaikan dulu barulah bisa lanjut ke tahapan selanjutnya.
  6. Lakukan proses scaffolding yakni metode untuk mengurutkan standar performa dan juga membuat bantuan menjadi lebih sesuai urutan krusialnya. Jadi siswa tidak akan sepenuhnya selalu tergantung dengan guru melainkan perlahan sudah bisa melakukan dan menguasai semua hal secara mandiri tentunya.

Keunggulan Kurikulum Merdeka

Pergantian kurikulum tentu diharapkan lebih baik dari sebelumnya. Kurikulum Merdeka pun memiliki keunggulan sendiri, di antaranya adalah:

1. Siswa Leluasa Memilih Apa yang Ingin Dipelajari

Minat setiap siswa berbeda-beda. Kalau dulu siswa wajib mengikuti mata pelajaran yang sudah ditentukan, entah itu sesuai minat mereka atau tidak, maka di Kurikulum Merdeka siswa bisa memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat masing-masing. Di jenjang SMA, tidak ada penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa, melainkan siswa dapat memilih sendiri pelajaran yang mereka suka.

2. Tugas Lebih Relevan dengan Isu Terkini

Kurikulum Merdeka memungkinkan siswa untuk mengerjakan tugas yang temanya lebih relevan. Guru dapat memberikan proyek di mana siswa dapat mengeksplorasi berbagai isu terkini yang ada di sekitar mereka. Cara belajar ini membuat siswa lebih mudah memahami materi karena terjadi di dunia mereka saat ini. 

3. Siswa Mendapat Materi Lebih Mendalam

Terkait dengan mata pelajaran yang dapat dipilih sesuai dengan minat siswa, karena itu siswa jadi lebih mudah mendapatkan materi dengan lebih mendalam. Siswa tidak hanya mempelajari permukaan di setiap mata pelajaran, tapi lebih mendalam dan bermakna, dengan cara yang lebih menyenangkan bagi mereka. Dengan begitu, apa yang mereka pelajari pun lebih mudah dipahami. 

4. Kreativitas Guru Meningkat

Guru jaman sekarang banyak yang lebih kreatif karena mereka dituntut untuk menyampaikan materi dengan lebih menarik. Tujuannya adalah agar menarik perhatian siswa, sekaligus memberikan materi yang lebih relevan dengan berbagai hal yang kekinian. Dalam menyusun materi, guru perlu tahu dulu apa yang bisa membuat siswanya tertarik. 

5. Perangkat Ajar Guru Lebih Beragam

Kurikulum Merdeka memungkinkan guru memilih perangkat ajar yang sangat variatif. Guru pun bebas memilih perangkat ajar sesuai dengan materi yang diajarkan. Meski begitu, guru juga perlu memastikan apakah perangkat ajar yang mereka gunakan mudah diakses dan sesuai dengan kebutuhan siswanya. Sobat Pijar yang tertarik belajar lebih lanjut mengenai ATP Kurikulum Merdeka bisa langsung cek materi dan pembelajaran lengkapnya langsung di Pijar Sekolah saja. Caranya lebih mudah dengan proses pembelajaran yang mudah dipahami.

pijar

Recent Posts

Mengenal Tips Menerapkan Micro Teaching dan Penjelasan Lainnya

Micro teaching banyak disebut dan diterapkan dalam dunia pendidikan untuk mengasah kemampuan guru dalam bidang…

3 days ago

Sistem Informasi Manajemen Sekolah: Pengertian, Kelebihan dan Kendalanya

Sistem informasi manajemen sekolah menjadi hal yang krusial dan membutuhkan penataan lebih bagus dan terstruktur…

7 days ago

Metode Mengajar Peer Teaching: Pengertian, Tujuan dan Contoh Penerapannya

Sudah banyak jenis metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk memberikan pemahaman maksimal pada siswa yang…

1 week ago

Metode Mengajar Kolaboratif: Pengertian dan Keuntungan yang Diberikan

Metode mengajar kolaboratif memang sudah sejak lama ada bahkan penerapannya juga tidak mengalami masalah saat…

1 week ago

Ini Dia Penjelasan Pentingnya Literasi Digital Bagi Guru

Tidak hanya siswa namun nyatanya guru juga dituntut untuk bisa mendapatkan pemahaman literasi digital yang…

1 week ago

12 Tantangan Guru SD dalam Mengajar

Dalam mengajar, ada beberapa tantangan guru SD yang mungkin akan dihadapi. Karena guru SD tidak…

2 weeks ago