Blog

Sekolah Penggerak, Keuntungan, dan Cara Daftarnya – Panduan Lengkap

Istilah sekolah penggerak mungkin bukan hal yang sangat baru di kalangan guru, akademisi, atau pengamat pendidikan. Istilah ini memang mulai digaungkan dalam beberapa waktu terakhir. Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan sekolah penggerak?

Secara sederhana, istilah tersebut mengacu kepada program pendidikan yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan sebagai bagian dari rangkaian episode Program Merdeka Belajar. Program ini tentu saja merupakan sebuah langkah baru untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Melalui artikel ini, Anda dapat mengenal lebih jauh mengenai program pendidikan ini.

 

Apa Itu Sekolah penggerak?

Sebelum memahami lebih jauh mengenai program Kementerian Pendidikan ini, akan lebih baik jika Anda mengenal program ini terlebih dahulu. Secara sederhana, sekolah penggerak artinya adalah bentuk sekolah yang menjadi bagian dari rangkaian dari Program Merdeka Belajar milik Kementerian Pendidikan, Riset dan Teknologi. Tepatnya episode ketujuh dari Program Merdeka Belajar tersebut.

Dengan adanya sekolah ini, diharapkan kualitas SDM unggul di Indonesia dapat semakin meningkat. Baik dari sisi kualitas maupun jumlahnya. Di samping itu, pengadaan program sekolah ini juga sebagai upaya percepatan dalam mewujudkan visi pendidikan Indonesia.

Program sekolah penggerak diharapkan dapat berlangsung dalam jangka panjang. Sehingga, semakin banyak pelajar Indonesia yang memiliki profil Pancasila. Lebih lanjut lagi, hal tersebut diharapkan dapat mendorong terwujudnya Indonesia yang maju, berdaulat, mandiri, serta memiliki kepribadian.

Keuntungan Menjadi Sekolah Penggerak

Pengadaan program ini tentu saja bukannya tanpa tujuan. Ada banyak manfaat yang diharapkan bisa terwujud melalui program sekolah penggerak dan program pendukung lainnya dari Program Merdeka belajar. Setidaknya, ada 5 keuntungan yang bisa didapatkan dengan menjalankan program ini, yaitu:

1. Peningkatan Kualitas Hasil Belajar

Penerapan sistem sekolah penggerak dapat mendukung pembelajaran yang lebih komprehensif. Sehingga, kualitas hasil belajar siswa dapat lebih ditingkatkan. Untuk mencapai hal ini, biasanya dibutuhkan waktu sekitar 3 tahun untuk dapat melihat hasilnya.

2. Peningkatan Kemampuan Guru dan Kepala Sekolah

Sistem kurikulum merdeka yang diterapkan mampu mendukung sistem pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif. Sehingga, guru dan kepala sekolah dapat mengoptimalkan potensinya sesuai dengan kompetensi yang diperlukan.

3. Peningkatan Kecepatan Digitalisasi Sekolah

Sistem sekolah penggerak mendukung pemanfaatan digital, khususnya untuk kegiatan yang bersifat administratif. Dengan begitu, kecepatan digitalisasi sekolah akan semakin meningkat dan dapat dimanfaatkan secara efisien dan optimal.

4. Percepatan Perubahan Bagi Satuan Pendidikan Lainnya

Keberhasilan sekolah dalam menerapkan sistem ini dapat menjadi katalis bagi sekolah lain di sekitarnya. Sehingga, dapat mendukung percepatan perubahan bagi satuan pendidikan lain di sekitarnya.

5. Peningkatan Capaian Profil Pelajar Pancasila

Penerapan sekolah penggerak maksudnya adalah sebagai pendukung untuk mencetak profil pelajar Pancasila. Penerapan kurikulum merdeka dilakukan untuk mendukung hal tersebut. Sehingga, capaian profil pelajar Pancasila bisa terbentuk sesuai harapan.

 

Kurikulum yang Digunakan

Sejak pandemi 2020, pemerintah membebaskan setiap sekolah untuk menggunakan kurikulum yang lebih sesuai untuk sekolah dan siswa. Sehingga, ada sebagian sekolah ada yang tetap menggunakan kurikulum 2013 sebagai kurikulum sekolah. Namun, ada juga sekolah yang menggunakan kurikulum merdeka.

Sekolah penggerak sendiri menjadikan kurikulum merdeka sebagai kurikulum pengajarannya. Hal ini dikarenakan kurikulum merdeka atau kurikulum Merdeka Belajar dirasa lebih sesuai dengan tujuan berdirinya sekolah.

Namun, penyesuaian kurikulum merdeka bukan sesuatu yang sangat mudah pada awalnya. Sekolah perlu melakukan beberapa penyesuaian. Salah satunya dengan menjadikan kepala sekolah sebagai indikator penting dalam pelaksanaan sistem sekolah. Selanjutnya, sekolah juga perlu menyiapkan tenaga pengajar atau guru yang berperan sebagai Guru Penggerak Utama.

 

Apakah Guru Penggerak Digaji?

Pada dasarnya, guru merupakan sebuah profesi. Dan sebagaimana profesi lainnya, gaji atau upah adalah isu yang sensitif. Karena itu, pertanyaan mengenai gaji bagi guru penggerak cukup sering diutarakan.

Sampai saat ini, ada beberapa pihak yang menyebutkan bahwa guru penggerak bersifat volunteer atau tidak mendapatkan gaji. Akan tetapi, kabar tersebut adalah kabar yang tidak benar. Seorang guru penggerak tetap mendapatkan gaji sebagaimana biasanya.

Adapun sistem penggajian atau pihak yang menggaji guru penggerak adalah sekolah tempat guru tersebut mengajar. Di samping itu, guru penggerak juga akan mendapatkan tunjangan atau bantuan. Khususnya saat guru mengikuti pendidikan atau pelatihan Guru Penggerak. Karena secara teknis, guru penggerak merupakan bagian dari Program Guru Penggerak yang dicanangkan pemerintah.

Bentuk tunjangan atau bantuan ini bervariasi tergantung bentuk pelatihan yang diadakan. Jika guru mengikuti pelatihan secara daring, maka bantuan yang diterima berupa bantuan pulsa yang senilai dengan kuota yang digunakan untuk pelatihan.

Sedangkan bila guru mengikuti pelatihan secara luring, bantuan dan tunjangan yang diterima cukup bervariasi. Mulai dari biaya transportasi, konsumsi, dan bahkan bantuan akomodasi sesuai dengan kebutuhan pelatihan. Biasanya, pelatihan Guru Penggerak akan diadakan selama 6 bulan untuk satu angkatan.

 

Apa Tugas Kepala Sekolah Penggerak?

Dalam program sekolah penggerak, kepala sekolah memegang peranan penting dalam sistem belajar. Bisa dikatakan, kepala sekolah adalah guru penggerak utama pada sekolah tersebut. Karena itu, kepala sekolah memiliki beberapa peran dan tugas penting, di antaranya:

1. Menjadi Agen Perubahan

Kepala sekolah memegang peranan penting dalam keberhasilan program sekolah penggerak. Karena itu, seorang kepala sekolah harus mampu menjadi agen perubahan dalam ekosistem pendidikan. Khususnya dalam ekosistem sekolah yang dipimpinnya.

2. Menjadi Pembina

Penerapan kurikulum merdeka memiliki beberapa perbedaan dari kurikulum sebelumnya. Bagi sebagian guru, perubahan ini mungkin akan cukup membingungkan. Karena itu, kepala sekolah harus mengambil peran sebagai pembina bagi guru lainnya. Sehingga, penerapan pembelajaran dapat terpusat pada murid dengan lebih efektif.

3. Mendorong Kualitas Akademik Siswa

Untuk mendukung program ini, setiap kepala sekolah biasanya akan mendapatkan modul ajar sekolah penggerak. Modul ini dapat digunakan sebagai acuan pengembangan sistem pendidikan di sekolah. Misalnya dengan memanfaatkan modul ajar untuk mendukung pembelajaran siswa. Khususnya dari segi kualitas dan kuantitas prestasi akademik siswa.

4. Mendorong Tumbuh Kembang Siswa

Penerapan sekolah penggerak mendorong pertumbuhan siswa secara seimbang. Yaitu mencakup aspek tumbuh kembang secara jasmani maupun rohani. Sehingga, penilaian siswa bukan hanya diterapkan secara angka saja, tapi juga mencakup budi pekerti dan aspek rohani siswa lainnya.

5. Mendukung Sistem Mengajar yang Kreatif

Kurikulum merdeka memungkinkan guru menjalankan sistem mengajar yang kreatif. Sehingga, siswa menjadi lebih tertarik dan lebih dapat memahami materi pelajaran secara menyeluruh. Tentunya, penerapan sistem tersebut membutuhkan dukungan kepala sekolah. Misalnya dengan pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung sistem mengajar kreatif tersebut.

6. Mengembangkan Diri

Selain mendukung pengembangan sekolah dan guru lainnya, seorang kepala sekolah juga harus mengembangkan diri secara aktif. Baik melalui seminar, pelatihan, atau sarana pengembangan diri lain yang mendukung kemajuan kepala sekolah secara pribadi dan profesi.

 

Jangka Waktu Program Sekolah

Program sekolah penggerak merupakan program yang dijalankan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Karena itu, hasil dari program ini tidak dapat diketahui dalam waktu singkat. Setidaknya, butuh waktu sekitar 3 tahun atau lebih untuk melihat hasil dari program ini.

Akan tetapi, dalam rentang waktu tersebut, sekolah perlu melakukan evaluasi secara berkala. Jika dibutuhkan, sekolah juga dapat melakukan penyesuaian sistem dan menyesuaikan dengan program akselerasi yang telah dijalankan.

 

 

Kegiatan Sekolah Penggerak

Pada dasarnya, kegiatan sekolah penggerak tidak jauh berbeda dengan sekolah lainnya. Sekolah tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar sebagaimana biasanya. Hanya saja, teknis kegiatan mengajar oleh guru penggerak dilaksanakan sesuai dengan kurikulum penggerak yang telah disusun.

Kegiatan Guru

Selain kegiatan mengajar, guru juga akan mendapatkan pendampingan dari Kementerian Pendidikan. Pendampingan yang diberikan bersifat pendampingan konsulatif dan asimetris. Nantinya, hasil pendampingan yang diterima dapat diterapkan dan diimplementasikan dalam sistem pengajaran sekolah.

Selain pendampingan secara umum, SDM sekolah atau para guru juga akan mendapatkan pendampingan intensif. Artinya, setiap guru akan mendapatkan pelatih ahli yang ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan. Selain itu, guru juga akan mendapatkan pembelajaran baru yang berorientasi pada pengembangan karakter sesuai nilai-nilai Pancasila.

Kegiatan Administratif

Manajemen sekolah juga akan melakukan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan sekolah penggerak. Sistem manajemen ini akan disusun berdasarkan data sekolah dan disesuaikan dengan refleksi nilai-nilai sekolah.

Di samping itu, sekolah akan mulai memanfaatkan berbagai platform digital di sekolah seperti aplikasi sekolah penggerak. Keberadaan platform digital diharapkan dapat membantu mengurangi kompleksitas administrasi. Penggunaan platform digital juga dapat membantu meningkatkan efisiensi, menambah inspirasi, dan melakukan pendekatan yang lebih sesuai.

 

Tahapan Tes Guru Penggerak

Untuk menjadi guru penggerak, ada dua tahap tes yang harus dilewati. Seleksi tahap pertama mencakup seleksi CV, esai, dan tes bakat skolastik. Sedangkan pada tes tahap kedua, guru harus mengikuti simulasi mengajar dan seleksi wawancara.

Setelah dinyatakan lulus, guru memiliki kewajiban untuk mengikuti pendidikan guru penggerak. Pendidikan ini berlangsung selama sembilan bulan untuk satu angkatan.

 

Syarat dan Kriteria Sekolah Penggerak

Tidak semua sekolah dapat menjadi sekolah penggerak di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, atau daerah lain di Indonesia. Ada beberapa syarat atau kriteria yang harus dimiliki kepala sekolah untuk bisa mengajukan diri. Secara umum, kriteria tersebut terbagi menjadi kriteria umum dan kriteria seleksi.

Kriteria Umum Kepala Sekolah

Setidaknya ada enam kriteria umum yang harus dimiliki kepala sekolah. Yaitu masih memiliki masa tugas, terdaftar di DAPODIK, melampirkan surat pernyataan berisi sisa masa tugas sebagai kepala sekolah, tidak sedang menjalankan hukuman, tidak sedang menjalani proses hukum, serta melampirkan surat kesehatan.

Surat kesehatan yang dilampirkan menyatakan keterangan sehat jasmani, rohani, serta keterangan bebas narkotika, psikotropika, atau zat berbahaya lainnya.

Kriteria Seleksi Kepala Sekolah

Selain kriteria umum, kepala sekolah juga harus memenuhi kriteria seleksi. Yaitu memiliki tujuan dan visi sebagai peserta sekolah penggerak, memiliki kemampuan mengambil keputusan strategis, mampu memimpin perubahan, mampu menjalani masa pelatihan dan bimbingan, mampu bekerja sama, memiliki orientasi belajar, memiliki jiwa resilience, matang dalam etika, dapat memimpin implementasi, dan mampu mendorong inovasi.

 

Kelebihan Kurikulum Merdeka Belajar

Kurikulum Merdeka Belajar adalah kurikulum yang difokuskan pada materi esensial saja, sehingga pembelajaran dapat dilakukan secara mendalam dan tidak terburu-buru. Dengan begitu, siswa dapat memiliki waktu yang cukup untuk memahami konsep dan menguatkan kompetensinya.

Kurikulum merdeka juga mendorong guru untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi pengajaran. Kebebasan dalam kurikulum merdeka membuat guru bisa mengeksplorasi kemampuan mengajar dan memilih perangkat ajar yang dianggap lebih sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Kurikulum merdeka merupakan perwujudan dari penyempurnaan kurikulum yang sudah ada sebelumnya. Dalam kurikulum merdeka, siswa bukan hanya ditekankan pada aspek pengetahuan saja. Tapi juga aspek pendukung lain seperti budi pekerti dan pembentukan profil pelajar Pancasila.

 

Perbedaan Sekolah dan Organisasi Penggerak

Baik sekolah penggerak atau pun organisasi penggerak adalah bagian dari rangkaian program Merdeka Belajar. Program ini merupakan program belajar yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Akan tetapi, dua program ini merupakan program yang berbeda.

Setidaknya, ada beberapa perbedaan yang membedakan kedua program ini, yaitu:

1. Episode Program Merdeka Belajar

Program Merdeka Belajar adalah program pemerintah yang diadakan dalam beberapa episode. Program organisasi penggerak adalah bagian dari episode empat program Merdeka Belajar. Sementara itu, program sekolah penggerak merupakan bagian dari episode ketujuh. Dengan kata lain, program organisasi penggerak telah dirilis lebih dulu.

2. Elemen Penggerak

Dalam kegiatannya, organisasi penggerak digerakkan oleh masyarakat atau organisasi masyarakat. Sedangkan sekolah penggerak diinisiasi dan digerakkan oleh pemerintah. Namun, secara fokus kegiatan, keduanya memiliki muara fokus kegiatan yang sama. Yaitu pengembangan SDM di sekolah untuk mendorong perubahan pendidikan ke arah yang lebih baik.

3. Posisi Sekolah dalam Program yang Diadakan

Organisasi penggerak adalah program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan dengan dukungan pemerintah. Program yang dijalankan bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru, kepala sekolah, dan SDM sekolah lainnya. Dalam hal ini, pengajar, peserta didik, dan pembelajaran adalah bagian dari program yang diadakan oleh organisasi.

Sementara itu, sekolah penggerak adalah program kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Namun, penyelenggaraannya melibatkan pihak sekolah. Karena itu, keterlibatan kepala sekolah menjadi faktor utama keberhasilan dari program ini.

 

Apakah Kepala Sekolah Boleh Ikut Guru Penggerak?

Secara berkala, pemerintah akan mengadakan pelatihan khusus untuk guru penggerak. Program ini dapat diikuti oleh tenaga pengajar, guru, kepala sekolah, atau SDM sekolah lainnya. Dengan kata lain, seorang kepala sekolah boleh dan bisa mengikuti pelatihan menjadi guru penggerak.

Akan tetapi, keikutsertaan ini tidak menjadikan sekolah langsung menjadi sekolah penggerak secara otomatis. Ada beberapa persyaratan yang tetap harus dipenuhi oleh sekolah. Termasuk syarat administrasi sekolah, administrasi guru, kompetensi guru, dan persyaratan lain yang dibutuhkan.

Selain itu, guru sekolah dan kepala sekolah juga harus mengikuti rangkaian tes sesuai ketentuan. Mulai dari tes administrasi, tes tertulis, tes wawancara, dan tes lain yang dibutuhkan. Jika seluruh tes tersebut sudah dinyatakan lulus, maka sekolah tersebut bisa terdaftar sebagai sekolah penggerak.

pijar

Recent Posts

5 Kelebihan Aplikasi Ulangan Online dan Rekomendasinya

Tak sedikit sekolah di Indonesia yang beralih ke sistem digital dalam berbagai aktivitasnya, termasuk untuk…

17 hours ago

Aplikasi Tabungan Siswa: Keuntungan, Fitur Unggulan, dan Cara Membuatnya

Bagi siswa yang sedang berencana melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi, aplikasi tabungan siswa merupakan…

3 days ago

Cara Menggunakan Aplikasi Rapot Online dan Kelebihannya

Membagi buku rapor fisik kini pelan-pelan dapat ditinggalkan berkat adanya aplikasi rapot online. Tak sedikisekolah…

5 days ago

Fitur Penting yang Harus Ada pada Aplikasi SPP Sekolah

Sektor pendidikan telah mengalami perubahan yang sangat penting, utamanya dalam menyederhanakan berbagai tugas administratif menggunakan…

1 week ago

Cara Memilih Aplikasi Sekolah Online dan Rekomendasinya

Tujuan dari setiap platform pendidikan online adalah pembelajaran yang bermutu. Mutu ini harus setara dengan…

1 week ago

Nilai Ujian Sekolah Online: Kelebihan dan Fiturnya

Kenapa harus menggunakan nilai ujian sekolah online? Di tengah dunia yang semakin digital, solusi online…

2 weeks ago