Study tour adalah suatu kegiatan diluar proses belajar mengajar yang dilakukan untuk menambah ilmu para siswa. Saat study tour atau yang juga dikenal dengan istilah wisata edukasi, siswa biasanya akan mengunjungi tempat-tempat bersejarah atau tempat-tempat yang bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan, misalnya museum, kebun binatang, atau planetarium. Nah, kalau guru ingin tahu tips sukses mengadakan study tour, yuk simak informasinya di bawah ini.
Selain bermanfaat untuk menambah ilmu siswa, pada dasarnya wisata edukasi juga bisa bermanfaat untuk meningkatkan kedekatan antara guru dan siswa, serta siswa dengan teman sebayanya. Karena saat wisata edukasi, siswa biasanya akan duduk bersama dengan teman sebayanya yang biasanya jarang berkomunikasi saat di sekolah.
Selain itu, saat wisata edukasi siswa dan guru biasanya akan duduk bersama untuk membicarakan hal-hal menarik di luar mata pelajaran dengan suasana yang lebih santai.
Study tour biasanya dilakukan setiap 1 tahun sekali. Namun, hal ini bisa berbeda-beda untuk setiap sekolah, tergantung dari kebijakannya masing-masing. Nah, kalau guru ingin mengetahui beberapa tips mengadakan study tour, yuk simak informasinya di bawah ini:
Tips pertama yang wajib guru terapkan saat mengadakan wisata edukasi adalah dengan membuat perencanaan dengan sematang mungkin. Beberapa hal yang perlu guru pikirkan dengan matang adalah visi-misi, lokasi, jumlah anggaran, dan jumlah peserta yang diperkirakan akan mengikuti wisata edukasi.
Karena tanpa perencanaan yang matang, wisata edukasi tidak bisa berjalan dengan maksimal dan tidak akan membawa manfaat sesuai yang diharapkan.
Di awal tahun, setiap sekolah biasanya telah menentukan anggaran yang akan digunakan untuk wisata edukasi. Nah, untuk membuat proses wisata edukasi terasa tetap menyenangkan tanpa perlu ‘menguras’ anggaran sekolah, ada baiknya guru menyesuaikan wisata edukasi dengan anggaran yang sudah ada.
Jika ternyata anggaran wisata edukasi yang disiapkan sekolah tidak terlalu banyak, jangan memaksakan diri untuk mengadakan wisata edukasi yang terlalu mewah ya. Karena tujuan utama wisata edukasi adalah mengakrabkan setiap siswa dan menambah ilmu pengetahuan, bukan mengadakan acara jalan-jalan yang terkesan terlalu mewah.
Siswa biasanya mudah bosan dan lelah jika harus menjalani kegiatan dengan jadwal yang terlalu padat. Oleh karena itu, ada baiknya guru membuat jadwal yang tidak terlalu padat namun tetap bisa memberikan banyak ilmu kepada siswa. Misalnya saja buat waktu untuk observasi dan keliling tempat wisata selama 3-4 jam, setelah itu berikan kebebasan pada siswa untuk bermain atau sekedar bersantai. Namun, jangan lupa untuk tetap mengawasi dan menjaga keamanan siswa ya.
BACA JUGA:Kelebihan Menggunakan Aplikasi Pengumuman Kelulusan Online
Tips lain yang wajib guru terapkan saat mengadakan wisata edukasi adalah dengan tetap memprioritaskan keamanan dan kenyaman siswa. Caranya dengan memilih tempat wisata edukasi yang tidak berbahaya untuk siswa, melakukan pelatihan P3K sebelum berangkat wisata edukasi, dan mengetahui lokasi kotak P3K.
Selain itu, beberapa minggu sebelum mengadakan wisata edukasi minta orang tua siswa untuk memberikan informasi penyakit yang diderita siswa serta obat yang biasanya dikonsumsi siswa. Setelah itu, simpan semua daftar penyakit tersebut dan siapkan obat yang mungkin diperlukan.
Jangan lupa juga untuk mengetahui lokasi rumah sakit terdekat dari tempat wisata edukasi ya. Hal ini bermanfaat agar siswa bisa segera mendapatkan pertolongan pertama, jika ada kejadian yang kurang diharapkan. Bila perlu, selama wisata edukasi guru bisa mengajak beberapa dokter atau tenaga medis lainnya.
Surat perizinan yang ditandatangani orang tua merupakan salah satu hal yang tidak boleh terlewatkan untuk dibuat guru sebelum mengadakan wisata edukasi. Pada dasarnya, surat ini biasanya bisa berisi berbagai informasi mengenai wisata edukasi, seperti alamat wisata edukasi, tujuan perjalanan, nomor telepon penanggung jawab wisata edukasi, barang yang diperlukan (pakaian, uang, dan lain-lain), alat transportasi yang akan digunakan, dan tanggal terakhir pengembalian formulir.
Jangan lupa juga untuk mengingatkan siswa agar mengembalikan formulir yang telah ditandatangani. Karena siswa yang tidak mengumpulkan formulir tidak diizinkan untuk mengikuti wisata edukasi.
Ketika wisata edukasi tidak ada salahnya juga jika guru membuat aturan khusus yang bisa bermanfaat untuk membuat siswa semakin akrab satu sama lain. Beberapa peraturan yang bisa guru terapkan, yaitu siswa tidak boleh terpisah dari rombongan, atau siswa tidak boleh membuka gadget selama wisata edukasi berlangsung (kecuali memang diperlukan).
Saat wisata edukasi, guru biasanya akan memberikan tugas yang harus dikerjakan dan dikumpulkan setelah study tour. Namun, untuk membuat siswa tetap bisa menikmati dan mendapatkan banyak ilmu setelah mengikuti wisata edukasi, ada baiknya guru tidak memberikan terlalu banyak tugas.
Salah satu tugas yang bisa guru berikan adalah membuat cerita tentang hal apa saja yang dilihat dan pelajari saat study tour. Setelah itu, minta siswa untuk mempresentasikannya di depan kelas. Karena hal ini bisa bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan komunikasi, membuat siswa agar berani berbicara di depan umum. Selain itu, hal ini juga bermanfaat untuk melatih kemampuan berpikir kreatif siswa.
Nah, itu tadi beberapa tips mengadakan study tour yang bisa guru lakukan. Melakukan study tour memang tidak semudah yang dibayangkan. Namun, jangan lupa untuk sebisa mungkin tetap melakukan study tour secara rutin setiap tahunnya ya. Karena bisa dibilang, study tour merupakan salah satu variasi lain dari proses belajar mengajar.
Kalau guru ingin proses belajar mengajar terasa lebih mudah untuk dilakukan, yuk gunakan platform Pijar Sekolah. Pijar Sekolah adalah sebuah platform pembelajaran digital terpadu yang mendukung pihak sekolah dalam menciptakan pembelajaran digital yang seru dan menyenangkan. Pijar Sekolah memiliki ribuan konten digital yang menarik, mulai dari Buku Digital Interaktif, Buku Digital, Video Pembelajaran, hingga Laboratorium Maya yang bisa dimanfaatkan oleh semua siswa untuk mendukung mereka dalam belajar di sekolah.
Selain menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, Pijar Sekolah hadir untuk membantu pihak sekolah dalam melakukan pelaksanaan ujian. Melalui Pijar Sekolah, pihak sekolah dengan mudah melaksanakan Ujian Sekolah Berbasis Aplikasi (UBK), dan memudahkan para guru dalam membuat soal, melakukan penjadwalan ujian, mengawasi ujian, dan memeriksa hasil ujian.
Referensi
Tak sedikit sekolah di Indonesia yang beralih ke sistem digital dalam berbagai aktivitasnya, termasuk untuk…
Bagi siswa yang sedang berencana melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi, aplikasi tabungan siswa merupakan…
Membagi buku rapor fisik kini pelan-pelan dapat ditinggalkan berkat adanya aplikasi rapot online. Tak sedikisekolah…
Sektor pendidikan telah mengalami perubahan yang sangat penting, utamanya dalam menyederhanakan berbagai tugas administratif menggunakan…
Tujuan dari setiap platform pendidikan online adalah pembelajaran yang bermutu. Mutu ini harus setara dengan…
Kenapa harus menggunakan nilai ujian sekolah online? Di tengah dunia yang semakin digital, solusi online…