Email telah dikirim!

Untuk melanjutkan perubahan email silahkan cek email Anda untuk Verifikasi email baru Anda.

Email Baru telah diverifikasi.

Silahkan Login menggunakan Email Baru Anda.

landing page
Informasi Login Demo
ADMIN
Username : sekolahdemopijar@gmail.com
Password : sekolahdemo

GURU
Username : guru1@gmail.com
Password : gurudemo

SISWA
Username : 30170521
Password : siswademo

Terima kasih sudah melakukan permintaan demo,
silahkan klik tombol dibawah ini untuk memulai demo

MULAI SEKARANG

Unggah Berkas

Silahkan unggah berkas syarat dan ketentuan
berlangganan yang sudah ditandatangani disini

Format berkas: .doc, .docx, .pdf

Seret dan lepas berkas disini
Atau

Klik disini untuk memilih berkas
Menu Close

Bantu Siswa Membangun Kecerdasan Emosional Dengan 6 Cara ini

Kecerdasan emosional siswa

Guru sering melihat siswa yang sering marah dan akhirnya mengganggu ketenangan kelas? Kalau iya, kemungkinan siswa tersebut kurang memiliki kecerdasan emosional yang kuat. Nah, agar guru bisa terhindar dari siswa yang mudah marah atau tantrum di dalam kelas, yuk simak cara membangun kecerdasan emosional siswa di bawah ini. 

Karena dengan memiliki kecerdasan emosional, siswa biasanya bisa cenderung lebih tenang dan konsentrasi saat belajar. Sehingga tidak mengganggu ketenangan siswa yang lain dalam belajar. 

Manfaat Membangun Kecerdasan Emosional siswa 

Kecerdasan emosional tidak hanya membatasi gangguan di dalam kelas. Mengajari siswa tentang manajemen diri emosional dan pengaturan diri dapat memberikan manfaat yang signifikan, seperti: 

  • Hubungan siswa dengan guru dan temannya bisa jadi ebih baik 

Siswa bisa menjalin dan mempertahankan hubungan baik dengan lebih mudah ketika mereka dapat mengelola emosinya agar selaras dengan berbagai konteks sosial. Selain itu, mereka tidak akan merasa terlalu terintimidasi saat berinteraksi dengan orang baru.

  • Meningkatkan prestasi akademis

Untuk siswa yang memiliki kecerdasan emosional, mata pelajaran yang menantang tidak akan membuat siswa mudah menyerah. Sebaliknya, mereka akan lebih cenderung meminta bantuan ketika mereka kesulitan mengerjakan tugas sekolah atau berpikir di luar kebiasaan dan mencari jawaban kreatif. 

  • Jarang tantrum

Siswa akan memahami perbedaan antara perilaku yang pantas dan tidak pantas. Ketika ledakan emosi benar-benar terjadi, mereka akan cenderung beralih ke aktivitas yang lebih produktif.

  • Pola pikir berkembang yang positif 

Siswa menjadi ingin tahu tentang apa yang mungkin terjadi ketika emosi tidak lagi menghalanginya.

Cara Membangun Kecerdasan Emosional Siswa 

Cara membangun kecerdasan emosional siswa ini bisa guru terapkan untuk semua tingkatan kelas, mulai dari siswa kelas satu hingga kelas dua belas.  Beberapa cara membangun kecerdasan emosional siswa yang bisa guru terapkan dengan mudah, yaitu:

1.Kenali semua emosi siswa 

Pemicu stres yang cukup besar pada siswa adalah kecemasan yang diakibatkan oleh pembicaraan negatif pada diri sendiri. Pembicaraan diri yang negatif ini berasal dari berbagai emosi, seperti frustasi, kesedihan, isolasi, dan kecemburuan. Perasaan ini muncul dalam ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan pilihan kata. 

Guru dapat menumbuhkan kecerdasan emosional dengan mengenali kapan siswa menunjukkan emosi yang mengarah pada pembicaraan diri sendiri yang negatif. Siswa sering kali kesulitan mengenali kapan emosi ini muncul; namun dengan memupuk kesadaran sendiri, guru dapat membantu mereka mengidentifikasi perubahan dan memulai strategi pemecahan masalah atau penanggulangan yang efektif.

2. Dengarkan dan validasi emosi siswa

Ketika emosi memuncak, penting untuk memberikan waktu kepada siswa untuk menenangkan diri dan menghadapi situasi dengan pola pikir rasional. Pendekatan yang sangat efektif untuk memfasilitasi komunikasi terbuka dan memungkinkan siswa mengekspresikan diri mereka adalah dengan secara aktif mendengarkan emosi mereka dan mengakui validitasnya.

Jika seorang siswa mengalami kehancuran, beri dia ruang dan tunjukkan bahwa guru memahami ledakan emosinya. Saat mereka sudah tenang, ajak siswa melakukan latihan pernapasan dalam untuk membantunya mengatasi perasaannya sendiri.

3. Bantu siswa memberi label pada emosinya 

Siswa yang cerdas secara emosional mampu memberi label dan memahami emosi yang dirasakannya. Dengan menggunakan strategi mendengarkan dan memvalidasi perasaan sebelumnya, guru dapat membantu siswa memahami emosi yang mereka alami, memberi mereka cara untuk berinteraksi dengan emosi tersebut dengan cara yang sehat. 

Menumbuhkan kesadaran diri emosional di kalangan siswa sangat penting dalam mendorong pengembangan harga diri mereka, karena hal ini mengurangi kecemasan yang terkait dengan pengelolaan emosi yang intens.

4. Masukkan pembelajaran sosial-emosional ke dalam materi pelajaran 

Kehidupan menghadirkan banyak tantangan, dan sangat penting bagi siswa untuk memahami kebenaran ini sejak dini, karena hal ini akan membantu siswa untuk cara mengatasi hambatan-hambatan ini. 

Salah satu pendekatan yang efektif adalah dengan memasukkan pembelajaran sosial-emosional ke dalam materi pelajaran. Hal ini melibatkan keterlibatan dalam aktivitas permainan dramatis dan pertanyaan berbasis skenario yang mensimulasikan berbagai tantangan, seperti merasa tidak didengarkan, menghadapi situasi yang membuat frustasi, atau bergulat dengan tugas yang sulit. 

Dengan memasukkan pengalaman-pengalaman ini ke dalam pembelajaran mereka, siswa dapat memperoleh keterampilan berharga untuk menghadapi tantangan kehidupan nyata dengan percaya diri dan tangguh.

Selain itu, dengan mendiskusikan situasi ini di lingkungan yang aman, guru bisa membekali mereka dengan keterampilan sosial untuk menangani apa pun, bahkan tantangan yang terus berkembang yang dihadapi siswa di media sosial. 

5. Ajarkan siswa cara untuk menghadapi konflik 

Siswa perlu mengalami perselisihan dan konflik. Pembelajaran emosional adalah pemahaman bahwa siswa tidak selalu mendapatkan apa yang diinginkan dan bagaimana cara mereka berdamai dengan kondisi yang dialami Mereka perlu belajar resolusi konflik dan belajar bagaimana memberi dan menerima dalam berbagai situasi. Kehidupan tidak selalu berjalan sesuai keinginan dan dengan memahami hal ini serta mempraktikkan solusi di ruang kelas yang aman, siswa akan mulai melihat gambaran yang lebih besar dan melihat manfaat dari pencapaian tujuan kelompok.

6. Biarkan siswa merasa frustasi

Dilansir dari Meteor Education, dalam keluarga seseorang cenderung selalu mengutamakan siswa dan banyak dari mereka tidak pernah benar-benar merasa frustrasi atau tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan segera (lihat kembali kepuasan yang tertunda). Ketika mereka terjebak pada suatu soal matematika, biasanya ada seseorang yang akan membantunya. Hidup tidak selalu seperti itu. Akan ada saatnya ketika tidak ada seorang pun di sana dan mereka harus menemukan cara untuk melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda dan menyelesaikannya sendiri. Di dalam kelas, sekaranglah waktunya untuk berjuang dan bereksperimen dengan cara menangani rasa frustasi.

Membangun kecerdasan emosional siswa memang tidak semudah yang dibayangkan. Namun, jangan ragu untuk menerapkan beberapa cara membangun kecerdasan emosional siswa seperti di atas. Selain itu, agar kecerdasan emosional siswa benar-benar terbentuk jangan ragu juga untuk mendiskusikannya dengan orang tua. Hal ini agar orang tua juga bisa turut membantu kecerdasan emosional siswa di rumah.

Kalau guru ingin tahu cara lebih jauh untuk meningkatkan produktivitas dalam dalam mengajar, yuk gunakan platform Pijar sekolah.

Pijar Sekolah adalah sebuah platform pembelajaran digital terpadu yang mendukung pihak sekolah dalam menciptakan pembelajaran digital yang seru dan menyenangkan. Pijar Sekolah memiliki ribuan konten digital yang menarik, mulai dari Buku Digital Interaktif, Buku Digital, Video Pembelajaran, hingga Laboratorium Maya yang bisa dimanfaatkan oleh semua siswa untuk mendukung mereka dalam belajar di sekolah.

Selain menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, Pijar Sekolah hadir untuk membantu pihak sekolah dalam melakukan pelaksanaan ujian. Melalui Pijar Sekolah, pihak sekolah dengan mudah melaksanakan Ujian Sekolah Berbasis Aplikasi (UBK), dan memudahkan para guru dalam membuat soal, melakukan penjadwalan ujian, mengawasi ujian, dan memeriksa hasil ujian.

Referensi

https://www.friendzy.co/friendzy-facts/emotional-intelligence-for-kidshttps://meteoreducation.com/emotional-intelligence-2/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *