Email telah dikirim!

Untuk melanjutkan perubahan email silahkan cek email Anda untuk Verifikasi email baru Anda.

Email Baru telah diverifikasi.

Silahkan Login menggunakan Email Baru Anda.

landing page
Informasi Login Demo
ADMIN
Username : sekolahdemopijar@gmail.com
Password : sekolahdemo

GURU
Username : guru1@gmail.com
Password : gurudemo

SISWA
Username : 30170521
Password : siswademo

Terima kasih sudah melakukan permintaan demo,
silahkan klik tombol dibawah ini untuk memulai demo

MULAI SEKARANG

Unggah Berkas

Silahkan unggah berkas syarat dan ketentuan
berlangganan yang sudah ditandatangani disini

Format berkas: .doc, .docx, .pdf

Seret dan lepas berkas disini
Atau

Klik disini untuk memilih berkas
Menu Close

Kurikulum Adaptif:Manfaat dan Cara Menerapkan

Kurikulum adaptif

Guru ingin mulai menerapkan kurikulum adaptif? Kalau iya, yuk simak informasinya di bawah ini.

Dilansir dari Special Education Cambodia, kurikulum adaptif adalah program pendidikan yang dirancang khusus yang memodifikasi konten, materi, atau metode pengajaran dari kurikulum umum untuk memenuhi kebutuhan dan gaya belajar unik siswa penyandang disabilitas. Hal ini bermanfaat untuk memastikan para siswa memiliki akses yang adil terhadap konten pendidikan dan dapat maju sesuai kecepatan mereka sendiri.

Manfaat Kurikulum Adaptif 

Sebelum mengetahui cara menerapkan kurikulum adaptif, yuk simak dulu beberapa manfaat kurikulum adaptif, berikut ini: 

1.Meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa di kelas 

Dengan menyesuaikan kurikulum agar selaras dengan minat, kekuatan, dan preferensi belajar siswa, kurikulum yang disesuaikan dapat menumbuhkan pengalaman belajar yang lebih menarik. Hal ini yang kemudian bisa bermanfaat untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi di kelas.

2. Meningkatkan Aksesibilitas

Kurikulum adaptif dapat memecah konsep-konsep kompleks menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola, sehingga lebih mudah dipahami dan dipahami oleh siswa penyandang disabilitas. Hal ini dapat melibatkan penggunaan teknologi bantu, pengatur grafis, atau metode penilaian alternatif.

3. Meningkatkan potensi yang dimiliki siswa 

Kurikulum yang adaptif  memungkinkan pendidik mempersonalisasi tujuan dan sasaran pembelajaran untuk setiap siswa. Hal ini memastikan bahwa pengajaran berfokus pada bidang-bidang di mana siswa paling membutuhkan dukungan dan memungkinkan mereka untuk membangun kekuatan yang ada. Sehingga potensi yang dimiliki secara tidak langsung juga akan semakin meningkat dan berkembang. 

BACA JUGA:7 Cara Menangani Siswa yang Berkebutuhan Khusus

4. Meningkatkan Kemandirian 

Kurikulum yang adaptif dapat menggabungkan pelatihan keterampilan fungsional, memberdayakan siswa dengan pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan untuk menavigasi tugas-tugas kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat mendorong kemandirian dan kemandirian yang lebih besar.

5. Menutup Kesenjangan Prestasi 

Dengan memberikan pengajaran yang ditargetkan dan kesempatan belajar yang berbeda, kurikulum adaptif dapat membantu siswa penyandang disabilitas menjembatani kesenjangan prestasi dan mencapai potensi akademik mereka sepenuhnya.

Cara Menerapkan Kurikulum Adaptif

Beberapa cara menerapkan kurikulum adaptif yang bisa guru lakukan dengan mudah, yaitu: 

1.Ciptakan lingkungan yang semakin mendorong motivasi siswa untuk belajar 

Untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, guru harus membuka dengan menyatakan tujuan pembelajaran dan menyampaikan alasan otentik mengapa siswa harus terlibat. Hal ini akan sangat membantu bagi guru untuk secara proaktif mengajarkan kosa kata, memberikan panduan belajar, membagikan garis besar pelajaran, dan/atau komentar pelajaran. Selain itu, hal ini juga berguna bagi guru untuk memberikan contoh pencatatan dan memandu siswa melalui proses mental belajar dan membuat koneksi. 

2. Berikan arahan yang jelas 

Saat melaksanakan proses belajar mengajar, penting bagi guru untuk memberikan arahan yang tertulis dan lisan yang jelas, dan waktu tunggu yang tepat antar tugas. Guru akan mengamati bahwa setiap siswa mempunyai metode ekspresi yang disukai, dan merupakan ide yang baik bagi mereka untuk memberikan pilihan kepada siswa sehingga mereka dapat mendemonstrasikan pengetahuan yang mereka pelajari secara memadai. Esai, grafik atau bagan, ekspresi artistik, penjelasan tertulis, demonstrasi, atau laporan video hanyalah beberapa contoh produk opsional siswa.

3. Bantu siswa

Jika siswa mengalami kesulitan belajar dengan mendengarkan atau berpartisipasi di kelas, guru bisa membantu dengan memberikan tips bagaimana berkontribusi secara lisan atau mengajarkan cara menggunakan bahasa tubuh yang baik. Mengadakan diskusi saat pelajaran juga bisa membantu guru memahami masalah spesifik yang dihadapi siswa. Guru dapat memulai dengan pertanyaan sederhana, lalu melibatkan siswa untuk berdiskusi dengan teman sekelas atau dalam kelompok kecil, sehingga mereka bisa berbicara dan merenung dalam suasana yang lebih nyaman.

Jika siswa mengalami kesulitan dalam membaca dan memahami materi, guru bisa memberikan poin-poin utama dan mengarahkan perhatian siswa ke bagian paling penting dari teks. Guru juga bisa mencari materi serupa dalam format lain atau memberi waktu tambahan untuk membaca. Alternatif lainnya adalah memberikan ringkasan yang menyoroti ide-ide kunci dan kosa kata penting, atau memberikan pertanyaan sebelum membaca untuk membantu siswa fokus. Guru juga dapat membantu dengan membuat kartu flash atau melengkapi materi dengan gambar, grafik, atau isyarat visual lainnya.

Jika siswa kesulitan mengekspresikan ide dalam tulisan, guru bisa memberikan format penilaian yang berbeda untuk menguji pemahaman mereka atau membolehkan penggunaan teknologi, seperti program pengolah kata. Guru juga bisa memberikan kalimat awal sebagai panduan, atau memungkinkan siswa menyampaikan pengetahuan mereka melalui seni, foto, video, atau dikte.

4. Gunakan teknologi

Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi membantu guru menyampaikan materi dengan cara yang interaktif dan memastikan kesiapan siswa. Namun, guru juga perlu mengenal siswanya dengan baik untuk mengetahui kapan mereka sudah benar-benar memahami materi dan siap diuji. Ketika kedua hal ini berjalan selaras, siswa dapat lebih mandiri dalam mengendalikan proses belajarnya. Perlu diingat, bukan hanya guru yang bertanggung jawab atas desain penilaian yang efektif.

Pada dasarnya kunci dalam menerapkan kurikulum adaptif adalah memusatkan perhatian pada implementasi pengajaran daripada desain kurikulum. Selain itu, jangan ragu untuk melakukan evaluasi secara rutin agar proses belajar mengajar tetap sesuai untuk diterapkan pada lingkungan pembelajaran yang selalu berubah.

Kalau guru ingin proses belajar mengajar terasa lebih mudah digunakan, yuk gunakan platform Pijar Sekolah.

Pijar Sekolah adalah sebuah platform pembelajaran digital terpadu yang mendukung pihak sekolah dalam menciptakan pembelajaran digital yang seru dan menyenangkan. Pijar Sekolah memiliki ribuan konten digital yang menarik, mulai dari Buku Digital Interaktif, Buku Digital, Video Pembelajaran, hingga Laboratorium Maya yang bisa dimanfaatkan oleh semua siswa untuk mendukung mereka dalam belajar di sekolah.

Selain menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, Pijar Sekolah hadir untuk membantu pihak sekolah dalam melakukan pelaksanaan ujian. Melalui Pijar Sekolah, pihak sekolah dengan mudah melaksanakan Ujian Sekolah Berbasis Aplikasi (UBK), dan memudahkan para guru dalam membuat soal, melakukan penjadwalan ujian, mengawasi ujian, dan memeriksa hasil ujian.

Referensi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *